
Kemaren saya mengalami suatu kejadian yang cukup membuat saya belajar satu hal baru lagi.
saya masuk kantor seperti biasa. Ada pengumuman yang diberikan oleh pemimpin saya bahwa kami harus rapat jam 5 sore, setelah jam kerja tentunya. Saya di beritahu kalau rapat ini wajib untuk semua karyawan. Awalnya saya agak menolaknya, dlaam hati tentunya. Tetapi karena ada kata wajib, maka mau tidak mau saya harus melakukan perintah atasan saya tersebut. Seiring berjalannya waktu, saya baru mengetahui bahwa ternyata pemimpin saya merencanakan tidak akan datang dengan alasan tertentu, dan bukan hanya dia saja, melainkan banyak rekan-rekan saya yang tidak mau datang dengan berbagai kepentingan pribadi mereka masing-masing. Saat itu juga saya merasa ketidak adilan kembali saya alami. Saya pikir pemimpin yang baik ketika mengatakan hal ini diwajibkan atau diharuskan, maka dia pun akan datang. Saya merasakan rasa kesal dan perasaan yang tidak enak. Semangat saya untuk bekerja pun turun dan mulai terpengaruh oleh perasaan saya. Saya menantikan jam 5 sore dengan perasaan yang tidak enak. Merasa tidak adil. mau ikut mereka untuk tidak hadir, tetapi setengah hati saya mengatakan saya harus hadir sebagai wujud tanggung jawab saya sebagai seorang karyawan yang baik. Akhirnya jam 4 saya pulang kerja dan tanpa istirahat saya langsung bersiap-siap berangkat kembali ke kantor. Saya sudah merasa tidak enak badan, ditambah rasa kesal dalam hati menambah rasa malas untuk kembali ke kantor. Saya juga sempat mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu kukatakan pada rekan saya yang tidak mau berangkat sebagai bentuk rasa kekecewaan saya. Saya menggerutu dan langsung bercerita juga dengan beberapa orang teman saya. Saya merasa ini sesuatu yang besar, yang penting dan semua harus mengikuti apa yang menjadi pendapat saya. Akhirnya saya mengikuti rapat tersebut dan ternyata juga tidak seberat yang saya kira, rapat berjalan begitu saja, dan saya tidak mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan. Semua berjalan seperti biasa saja. Saya pulang dan istirahat, karena merasa kelelahan dan capek. Keesokan harinya saya masih merasa capek dan malas untuk bekerja. Bahkan sempat ingin memutuskan tidak berangkat kerja. Tetapi saya pikir lagi, apakah hal ini sesuatu yang sangat besar dan begitu penting sehingga saya harus melakukan hal-hal itu? Saya disadarkan kembali bahwa hal itu tidaklah terlalu menjadi masalah jika tidak dibesar-besarkan oleh saya sendiri. Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu saya lakukan menghadapi hal yang sebenarnya kecil ini, tetapi bagi saya menjadi besar, antara lain :
- saya tidak perlu merasa iri hari terhadap rekan-rekan yang tidak mau berangkat, termasuk atasan saya sekalipun
- saya tidak perlu membujuk dan mengharapkan mereka hadir, itu keputusan masing-masing, dan semua orang mempunyai kepentingan masing-masing, apa yang mereka putuskan tidak ada hubungannya dengan saya, tetapi tanggung jawab kepada Tuhan, jadi tidak perlu merasa iri
- tidak perlu membicarakan keburukan atau kelemahan orang lain, karena akan mendaji kebiasaan yang tidak baik
- saya tidak perlu marah dan kecewa, karena bekerja adalah untuk Tuhan bukan untuk manusia, Tuhan akan melihat hasil jerih payah kita, dan bukan manusia.

janganlah prestasi kerja kita dan hidup kita dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi di sekitar kita.
Selamat bekerja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar