Rabu, 21 April 2010

ada makna di balik semuanya

Suatu ketika saya akan pulang ke Sukabumi, dari Bandung, saya menunggu bus.
Bus yang saya nantikan tidak kunjung datang. Hati saya mulai kesal. Akhirnya bus itu datang juga, tanpa pikir panjang saya langsung naik dan memasuki bus itu. Saya segera mencari tempat duduk. Tetapi saya merasa sangat kesal karena merasa di bohongi oleh kondektur yang mengatakan bahwa masih ada tempat duduk, padahal satu pun tidak ada kursi yang kosong. Saya pun menahan marah dan kesal saya dalam hati. Merasa sudah menunggu lama, begitu dapat bus, tidak ada kursi kosong. Saya membayangkan selama tiga sampai empat jam harus berdiri di dalam bus yang lama kelamaan juga banyak penumpang yang naik. tidak sedikit pula penumpang yang mengalami hal yang sama dengan saya. Saya melihar raut wajah penumpang-penumpang lain yang kecewa karena tidak mendapat tempat duduk. Dalam hati saya, saya mulai menerima kondisi dan suasana ini, walaupun tidak bisa menyembunyikan rasa kesal juga. Saya mulai melihat jendela bus yang terang. Hari itu sekitar jam tiga sore, terik matahari masih menyinari semua hal di luar sana. Saya melihat sepanjang jalan tol ternyata terdapat suatu pemandangan yang luar biasa indahnya. Alam ini ternyata menyajikan suatu pertunjukan yang luar biasa, yang hanya bisa kita lihat ketika kita mau menyadarinya. saya menghirup nafas panjang dan mulai merasakan kesegaran seakan saya berada jauh di luar bus yang begitu sesak dan padat. Saya seakan merasakan kesegaran yang luar biasa indahnya, tanpa menyadari bahwa saya sedang dalam kondisi yang tidak begitu nyaman di dalam bus. Kemudian saya memutuskan untuk menikmati perjalanan yang menyediakan berbagai macam pengalaman dan pelajaran berharga daripada terus memikirkan suasana di dalam bus yang tidak nyaman dan akan membuat saya kehilangan kesempatan untuk menikmati indahnya perjalanan yang sudah Allah sediakan untuk saya. Saya belajar untuk tidak terus memikirkan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa dihindari. Seperti terus memikirkan andaikata saya tidak naik bus ini, andaikan saja saya mendapat tempat duduk yang nyaman, andaikata saya bisa memarahi kondektur yang telah membohongi saya.... Saya belajar bahwa memikirkan hal itu adalah sia-sia dan tidak mengubah apapun. Saya jauh merasa tenang dan bahagia ketika saya meninggalkan pikiran itu dan menikmati apa yang ada, termasuk kondisi dan suasana yang tidak kita inginkan. Ada banyak hal dalam hidup ini yang memaksa kita untuk memikirkan jal-hal kecil yang sebenarnya sepele. Ingatlah bahawa ada hal lain yang jauh lebih penting dan bermakna dari pada hal-hal kecil yang menyita pikiran dan waktu kita. Memang ada kalanya hal-hal kecil perlu dipikirkan dengan serius, tetapi tidak perlu menghabiskan energi dan perasaan kita.
SELAMAT MENIKMATI APA YANG ADA DIDEPAN KITA, SAYA YAKIN DI BALIK SEMUA HAL YANG TERJADI, BAIK ITU BAIK ATAUPUN HAL YANG BURUK,TUHAN PASTI PUNYA SESUATU YANG JAUH LEBIH INDAH YANG INGIN DIA TUNJUKKAN BUAT KITA NIKMATI DAN ALAMI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar